SHARING PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN INOVATIF

Tulisan sharing cerita praktik baik dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dan Dampak)

oleh Iis Sundari Guru Bahasa Inggris SMK Al Inayah Kutamukti

Sebagai bagian dari pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Inggris yang Inovatif dan Kreatif di SMK Al Inayah Kutamukti, saya Iis Sundari hendak berbagi atau sharing praktik baik yang telah saya laksanakan di SMK Al Inayah Kutamukti yang merupakan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di Karawang. Pelaksanaan praktik pembelajaran telah dilakukan pada Tanggal 10 Desember 2022 dan juga 10 Januari 2023, sementara penulisan Best Practice dilakukan pada Tanggal 19 Januari 2023.

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktik pembelajaran ini ialah, Meningkatkan keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis ICT dengan model pembelajaran Genre Based Approach serta metode Jigsaw Reading, juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca informasi pada sebuah teks fungsional lisan dan tulis pada materi Procedure Text. Kemudian juga meningkatkan keterampilan guru dan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi pada pembelajaran writing teks transaksional lisan dan tulis dengan model pembelajaran Presentation, Practice, and Production (PPP) dan metode Collaborative Writing menggunakan Google Docs pada materi Offering Services.

Situasi                                    

Proses belajar mengajar yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa Inggris selama ini disekolah kami lebih banyak dilakukan secara konvensional atau lebih banyak ceramah dan berpusat pada guru, selain itu guru kurang kreatif dalam mengadakan presentasi materi pembelajaran, peserta didik lebih banyak mencatat dan mendapatkan penjelasan secara satu arah saja. Hal-hal tersebut terjadi secara terus menerus mengakibatkan guru menjadi hanya berfokus pada satu metode pembelajaran saja karena terlalu sering dan nyaman dengan yang dilakukannya. Dimasa sekarang ini dimana perkembangan teknologi terjadi sangat cepat, menuntut guru untuk ikut update dan uograde juga pengetahuan tentang teknologinya untuk kemudian diterapkan dalam pembelajaran, sehingga tidak tertinggal oleh zaman dan dapat mengikuti tren yang terjadi disekitar peserta didik yang sangat terdampak oleh kemajuan teknologi. Namun hal tersebut masih menjadi Pekerjaan rumah bagi para guru karena ternyata masih ada guru yang belum terbiasa dengan pemanfaatan teknologi untuk proses pembelajaran dikelas. Kemudian juga peserta didik dimasa sekarang ini yang menggunakan gadget setiap hari bahkan disetiap waktu terutama di sekolah kami memang peserta didik diperbolehkan membawa dan menggunakan handphone ke sekolah kadang lebih banyak menggunakan handphone nya untuk hal yang bersifat menghibur dibandingkan untuk kepentingan pembelajaran. Karena itulah, perlu adanya usaha perbaikan untuk mengatasi hal-hal atau permasalahan-permasalahan tersebut, demi meningkatkan keterampilan guru dan peserta didik dalam hal pemanfaatan teknologi pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Inggris.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena berisi sharing praktik baik yang dapat dijadikan bahan untuk evaluasi dan juga pembelajaran bagi guru yang lain, yang memiliki hasil yang telah didapat, praktik ini juga dapat menjadi bahan motivasi untuk guru yang lain agar dapat melakukan proses pembelajaran yang terbaik yang dapat diupayakan untuk keberlangsungan proses belajar mengajar.

Dalam praktik ini peran dan tanggung jawab saya sebagai guru yang melaksanakan proses belajar mengajar, dimana sebelumnya saya melakukan identifikasi masalah, penentuan masalah, kemudian memilih solusi dan menerapkannya dalam kelas. Adapun dalam proses pembelajaran tentu saya memiliki tanggung jawab dalam hal menyiapkan perangkat pembelajaran, media ajar, dan bahan ajar, LKPD yang digunakan dalam proses pembelajaran dan melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintak yang ada pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat.

Tantangan

Dalam pelaksanaan praktik ini tentu tidak selalu berjalan sesuai rencana atau terjadi tanpa hambatan, banyak sekali tantangan yang terjadi dan harus dihadapi, berdasarkan hasil identifikasi, pengamatan dan analisis yang telah dibuat, tentunya setelah melalui pengamatan, kajian literatur dan juga wawancara dengan teman sejawat dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan praktik ini, beberapa tantangan yang dihadapi yaitu : kondisi peserta didik yang masih belum terbiasa dengan penggunaan sintak pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris ini menggunakan sintak pembelajaran Genre Based Approach dan juga PPP yang mana memang sebelumnya jarang digunakan disekolah kami, sehingga peserta didik merasa belum terbiasa dan agak kaku. Termasuk guru yang melaksanakan pun merasakan hal yang sama. Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan persiapan diri tentu dengan memperbanyak bahan atau referensi dalam pelaksanaan proses sintak pembelajaran GBA dan PPP agar persiapannya matang dan siap dilaksanakan, kemudian juga guru sedikit memberikan gambaran kepada peserta didik sebelumnya mengenai sintak atau alur proses pembelajaran yang akan dilakukan seperti apa agar peserta didik tidak kaget. Pihak yang terlibat dalam proses praktik ini ialah Kepala Sekolah SMK Al Inayah Kutamukti, Rekan Sejawat SMK Al Inayah Kutamukti, dan Peserta Didik kelas 12 OTKP SMK Al Inayah Kutamukti.

Untuk menghadapi segala tantangan pada proses pelaksanaan aksi ini, guru melakukan beberapa langkah yaitu sebagai berikut:

  • Melakukan kajian literatur dan wawancara mengenai model dan metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan keterampilan menulis dan berbicara bahasa inggris pada peserta didik dengan memanfaatkan teknologi.
  • Menerapkan sintak pembelajaran GBA dan PPP dengan mempelajari terlebih dahulu teori-teori dan praktik yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK agar keterampilan guru meningkat dalam pemanfaatan teknologi pada pembelajaran tercapai, seperti penggunaan Power Point Presentation menggunakan Canva, video pembelajaran online dari Youtube, LKPD yang lebih menarik dan kontekstual, menggunakan google document untuk menulis document secara collaborative.
  •  Mencari dan menggunaka sumber belajar yang lebih banyak termasuk dari internet dan buku sumber/buku siswa.
  • Menyiapkan gambar menarik untuk menarik minat peserta didik, video pembelajaran yang seru dan menyenangkan sehingga mendapat perhatian peserta didik, contoh teks dan dialog yang kontekstual dengan peserta didik.
  • Mengkondisikan situasi ruangan yang rapi, tertib dan nyaman untuk belajar, mengatur dan mengecek kesiapan belajar peserta didik dengan kondisi seragam, kebersihan kelas, sehingga situasi dan kondisi belajar menjadi nyaman dan menyenangkan. Hal tersebut dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik.

Aksi

Kegiatan praktik pembelajaran 1

Untuk pelaksanaan proses pembelajaran tentu melalui tahapan yang terukur dan tertulis sesuai yang ada pada perangkat pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, yang pertama yaitu Pada PPL 1, untuk strategi pembelajaran yang digunakan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan pendekatan Communicative Approach dibantu model pembelajaran Genre Based Approach dan metode Jigsaw reading untuk mengatasi permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu, permasalahan dalam Reading Comprehension peserta didik yang masih kurang dan memang kurang minat dalam kegiatan pembelajaran membaca teks, khususnya disini pada Procedure Text. Penggunaan Jigsaw Reading dan GBA ini sendiri dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dengan urutan peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai sintak GBA, yaitu Building Knowledge of Field, Modelling of Text, Joint Construction of Text, dan Independent Construction of Text. Dimana peserta didik melakukan pengamatan gambar menarik dan video pembelajaran youtube juga materi dari Canva yang menarik untuk kemudian diskusi dengan temannya, pada saat diskusi peserta didik cenderung merasa jauh lebih percaya diri dan tertarik karena belajar dan menjawab persoalan secara bersama-sama dengan temannya, pembelajarannya jauh lebih  menyenangkan. Dengan melaksanakan Jigsaw Reading, peserta didik jadi lebih banyak bergerak aktif dan berbicara aktif tidak hanya pada kelompoknya tapi juga dengan kelompok lainnya, disini melatih kepercayaan diri peserta didik, mereka terlihat percaya diri dan tertarik untuk melakukan diskusi baik dengan kelompok sendiri maupun kelompok lainnya. Hal ini menjawab tantangan yang ada yaitu kurangnya minat, percaya diri dan kemampuan memahami teks Bahasa Inggris yang menjadi persoalan diawal.

Pada PPL 2 saya menggunakan pendekatan Communicative Approach dan  Presentation, Practice dan Production juga metode collaborative writing. Pada kegiatan ini berfokus pada permasalahan kurangnya minat dan kepercayaan diri peserta didik dalam praktik berbicara Bahasa Inggris, juga kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis TPACK, maka dari itu saya menggunakan media Google Document, dimana peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan sintak PPP, dibagian Presentation, peserta didik mengamati materi yang dipresentasikan oleh guru dengan Canva, Power Point dan juga Video Pembelajaran dari Youtube. Kemudian peserta didik melakukan kegiatan diskusi dengan temannya dalam pengerjaan LKPD yang tersedia dan dibagikan guru. Mereka juga melakukan production, peserta didik disini menyusun dialog offering services dengan partnernya menggunakan media Google Document dari Handphone nya masing-masing. Kemudian mereka praktikan/presentasikan didepan teman lainnya. Pada kegiatan ini terlihat keaktifan peserta didik yang meningkat, kepercayaan dirinya juga meningkat, dan kemampuan mereka dalam pemanfaatan teknologi teruji. Disini menunjukan bahwa Aksi ini menjawab tantangan yang ada sebelumnya.

Kemudian untuk Media, alat dan sumber belajar yang dibutuhkan atau digunakan dalam kegiatan ini yaitu, Laptop, Proyektor, Video Youtube, LKPD, Google Docs. Sementara alat yang digunakan yaitu kamus online dan Handphone. Lalu untuk sumber belajar yang digunakan buku sumber Forward an English by Erlangga 2019, dan Internet, Youtube. Untuk materi pembelajaran          yang digunakan sebagaimana sudah disampaikan tadi yaitu Procedure Text untuk PPL 1 dan Offering Services untuk PPL 2.

Kemudian penilaian pembelajaran yang dilakukan dari 2 PPL yang telah dilaksanakan yaitu, Penilaian sikap        , dilakukan pengamatan selama proses diskusi, lalu penilaian pengetahuan, test tertulis. Dan penilaian keterampilan yang dilakukan saat unjuk kerja/praktik dan presentasi.Yang terlibat dalam proses aksi ini ialah guru, rekan sejawat, peserta didik kelas 12 OTKP, seorang teknisi kamera yang merupakan peserta didik peserta MKS di SMK Al Inayah Kutamukti. Untuk sumber daya atau materi yang diperlukan untuk pelaksanaan strategi ini ialah materi ajar procedure text dan materi Offering Services yang berasal dari buku sumber dan internet.

Production dan Presentation/Practice the product

Refleksi hasil dan dampak

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan guru dapat disimpulkan bahwa peserta didik merasa senang dengan model pembelajaran Genre Based Approach dan PPP. Genre Based Approach dan PPP ini juga efektif dapat meningkatkan kemampuan peserta didik khususnya dalam writing skills dan speaking skills, terurtama pada minat dan kepercayaan diri peserta didik saat melakukan kegiatan pembelajaran tersebut. Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah:

  • Penggunaan model pembelajaran inovatif GBA dan PPP membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif
  • Video pembelajaran Youtube membuat pembelajaran lebih menyenangkan
  • Pemanfaatan teknologi dan internet cukup membantu peserta didik dalam pencarian informasi tambahan selain dari guru, hal tersebut meningkatkan pengetahuan peserta didik lebih banyak lagi dan tidak terbatas.
  • Kegiatan Jigsaw Reading dan Collaborative writing meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.

Faktor keberhasilan lainnya dapat dilihat dari hasil penilaian pengetahuan peserta didik yang menunjukan hasil  pada materi procedure text dengan nilai rata –rata 91 tertinggi 100 dan nilai terendah 80. Untuk nilai keterampilan menunjukan hasil rata – rata kelas mencapai 80 dengan nilai tertinggi mencapai 81. Kemudian untuk hasil nilai pengetahuan peserta didik pada materi offering services dengan nilai rata-rata 95 tertinggi 100 dan nilai terendah 75.

Berdasarkan hasil tersebut, kemampuan peserta didik dalam praktik procedure teks dan offering services dapat disimpulkan berhasil karena nilai yang diperoleh diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Berdasarkan hasil dari terlaksananya proses ini, respon rekan sejawat juga menunjukan sikap positif karena merasa tertarik dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara inovatif, sehingga ingin mencoba juga dengan metode yang sama untuk pembelajaran inovatif dikelas nya sendiri nantinya.

Melihat beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan metode pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Demikian cerita praktik baik yang telah disusun berdasarkan pengalaman praktik pembelajaran inovatif yang telah dilaksanakan oleh penulis. semoga dapat menjadi motivasi untuk yang lainnya.

Ditulis Oleh Iis Sundari, S.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *